Pohon Buah Durian Pelangi Manokwari, Papua ini mempunyai usia produktif hingga 100 – 150 tahun. Dan mampu tumbuh tinggi hingga 25 m di alam liar. Secara umum budidaya tanaman Durian Pelangi Manokwari mirip dengan tanaman durian pada umumnya.
Pemilihan Bibit
Pilih bibit Durian Pelangi yang berasal dari hasil perbanyakan vegetatif baik yang berasal dari okulasi atau cangkok. Hal ini bertujuan untuk menjamin sifat unggul indukan diturunkan pada anakannya dan pertumbuhannya berlangsung lebih cepat.
Kriteria pemilihan bibit adalah bibit yang unggul dan berkualitas baik, sehat serta tidak terserang hama ataupun penyakit. Daun hijau segar tidak kering, berbatang kokoh dan berdaun lebat.
Persiapan Lahan Tanam
Lakukan pembersihan dan pengolahan lahan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung.
Singkirkan batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan. Bersihkan pula tanaman liar yang dapat menganggu pertumbuhan.
Buatlah lubang tanam pembesaran dengan ukuran 40x40x40cm
Cangkul hingga tanah menjadi gembur
Ambil sekam dan pupuk kompos/kandang kemudian campurkan dengan tanah menjadi media tanam.
Siapkan dan timbun lubang tanam dengan pupuk kandang sekitar 50% dari volume lubang.
Di atas permukaan pupuk kandang, timbunlah dengan tanah sampai ketebalan sekitar 5 cm,
Penanaman
Lepas dan buang terlebih dahulu plastik polybag dari bibit dengan cara menyobek atau mengguntingnya
Kemudian letakkan bibit ke dalam lubang yang telah siap sebelumnya.
Atur posisi bibit supaya tegak lurus dan usahakan jangan sampai miring karena akan mempengaruhi masa pertumbuhannya dalam jangka panjang.
Setelah penempatan bibit dalam lubang tanam, tutup dengan media tanam berupa campuran tanah + kompos + sekam yang sebelumnya sudah di siapkan.
Ratakan permukaan media tanam serta padatkan sedikit agar bibit tidak mudah roboh. Media tanam yang kaya akan nutrisi membuat tanaman mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Perawatan
- Pemupukan
Agar pertumbuhan tanaman lebih optimal dan berbuah lakukan pemupukan secara rutin.
Pada fase awal pertumbuhan berikan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing yang sudah kering setiap dua pekan sekali atau minimal sebulan sekali.
Untuk mempercepat pertumbuhan batang dan daun dapat menggunakan jenis pupuk organik agrodyke atau zpt. Pemberian pupuk kimia seperti NPK dapat berselang dua pekan setelah pemberian pupuk kandang.
- Penyiraman
Setelah proses penanaman selesai dan bibit sudah tertanam dengan baik di lahan penanaman, tahap berikutnya adalah melakukan penyiraman bibit sampai tanah atau lahan menjadi basah.
Penyiraman tanaman sebaiknya pada waktu pagi atau sore hari.
Supaya hasil penyiraman dapat langsung terserap oleh akar dan pertumbuhan tanaman menjadi optimal sebaiknya penyiraman mengarah secara langsung ke bagian media tanam atau akarnya sampai merata.
Penyiraman air di waktu pagi atau sore hari sangat baik untuk tanaman yang baru pindah tanam. Sehingga tanaman baru lebih cepat segar dan tidak mudah layu.