Navbar

Cara Menanam dan Merawat Mangga Irwin Ungu di dalam Pot



Buah Mangga Irwin diterima oleh pasar karena rasa, hasil panen, ketahanan terhadap penyakit yang baik dan ditambah warnanya yang atraktif. Dengan keunikan yang dimiliki mangga irwin ungu ini, banyak orang yang menanam, bahkan budidaya mangga irwin di pekarangan, atau kebun mereka.

Mangga irwin bisa ditanam pada lahan langsung dan bisa juga ditanam dalam pot atau tabulampot. Jika anda tertarik menanamnya, simak ulasan mengenai cara menanam mangga irwin dalam pot dibawah ini.


Syarat Tumbuh Mangga Irwin

Lahan yang direkomendasikan untuk menanam mangga irwin yaitu lahan yang berada di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 700 mdpl.

Memiliki Iklim tropis dengan suhu udara sekitar 30-35 derajat celcius serta lahan mendapatkan penyinaran matahari sepanjang hari.


Menyiapkan Bibit

Bibit tanaman merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman mangga irwin, yaitu bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).

Untuk tabulampot sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah.

Kekurangan bibit jenis ini akarnya kurang kuat sehingga tanaman mudah roboh atau mengalami kekeringan.

Pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya, sehat, dan juga bebas dari hama dan penyakit tanaman. Untuk memastikannya biasanya bibit tersebut telah memiliki sertifikat dari komunitas atau lembaga terpercaya.


Menyiapkan Tempat Tanam/Pot

Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman bibit mangga irwin. Jika bibit masih berukuran kecil sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot adalah pastikan bahwa pot tersebut memiliki lubang di dasar pot yang berfungsi mengalirkan sisa air setelah penyiraman agar akar tidak terendam.

Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.

Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah, jika pot yang anda miliki tidak memiliki kaki, gunakan batu-bata atau yang sejenisnya untuk mengganti kaki pot.


Menyiapkan Media Tanam

Syarat Media tanam tabulampot yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Media tanam yang sering digunakan antara lain campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Untuk menekan biaya, gunakan bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.

Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, untuk menetralkannya, campurkan kapur pertanian atau dolomit pada media tanam tersebut.


Tahap Penanaman Bibit

  • Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
  • Sebelum memasukkan media tanam pada pot, letakkan pecahan genteng atau potongan-potongan sterofoam pada dasar pot, satu lapis saja. Bisa juga juga ditambahkan satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
  • Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
  • Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman.
  • Buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat di tengah-tengah pot, atur peletakan agar tanaman tegak lurus/tidak miring, timbun dengan media tanam yang sama hingga pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.




Perawatan Tanaman 

Lakukan penyiraman secara rutin yaitu sebanyak 1-2 kali sehari atau bisa juga disesuaikan dengan kondisi tanah dan cuaca. Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh disekitar pohon mangga irwin. Jika mangga irwin terserang hama dan penyakit maka segera lakukan penanganan dengan cara memberikan insektisida dan fungisida setiap 4-5 hari sekali.

Agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman mangga irwin terpenuhi, maka lakukan pemupukan secara rutin setiap 1 (satu) bulan sekali. Pemupukan tersebut dilakukan dengan menggunakan pupuk organik maupun kombinasi kimia dari pupuk NPK, pupuk kandang atau pupuk kompos dan pupuk organik cair penyubur tanaman dan pupuk pengganti pengocor tanaman.

Untuk merangsang pertumbuhan buah atau bunga, maka berikan hormon perangsang buah secara rutin setiap sebulan sekali. Biasanya hormon perangsang buah ini akan bereaksi sekitar kurang dari 3 tahun.


Pemanenan 

Jika ditanam dari hasil okulasi atau cangkok atau sambung, maka tanaman mangga irwin akan berbuah setelah berumur sekitar 2-4 tahun. Pada saat pertama kali berbuah jumlahnya mungkin hanya sedikit, maksimal 15 buah/pohon namun jumlah tersebut akan meningkat.


Tips Agar Tanaman Mangga Irwin Cepat Berbuah

  • Tambahkan zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembungaan dengan konsentrasi 5-10 cc per liter air dan siramkan pada pangkal batang.
  • Mengerat kulit pohon  secara melingkar selebar 1-2 cm sampai terlihat kayu pohon, lakukan pada ketinggian 50 cm diatas permukaan tanah.
  • Lakukan pruning atau memangkas daun, cabang dan ranting hingga pohon gundul dan tersisa sedikit daun.
  • Lakukan pelukaan atau melukai kayu dengan mencacah, mengiris kulit kayu, kira-kira 3-5 cm dari permukaan tanah.
  • Lakukan pengikatan yaitu mengikat pohon dengan kawat agar hasil fotosintesis terhambat tersalurkan oleh pembuluh floem dan terjadi akumulasi karbohidrat di bagian atas tanaman yang akan mendorong pertumbuhan vegetatif ke generatif.
  • Lakukan stressing air yaitu tidak menyiram tanah hingga titik layu permanen kemudian menggenangi perakaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu, stress air dilakukan saat daun hijau tua.

Back to Top

Konsultasi Gratis

foto profil

Ingin Mendapatkan Bibit Pohon Berkualitas?. Caranya mudah, langsung saja hubungi nomor Admin kami.

Pembelian juga bisa menghubungi kontak berikut:
Telp / SMS / WA : 081216354301

Melayani Pengiriman ke Seluruh Indonesia

Cari Artikel

Artikel Terkait

Artikel Terbaru