Navbar

Cara Menanam Rambutan Binjai

Rambutan Binjai tumbuh subur di daerah tropis dan dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi. Rambutan Binjai memiliki nama genus Nephelium, warna kulit merah, rasa buah yang manis dan kenyal serta mudah lepas dari kulit bijinya membuat buah ini menjadi buah favorit.

Menanam Rambutan Binjai sebenarnya tidak sulit apabila dilaksanakan di tempat dan waktu yang sesuai, Rambutan binjai cocok pada iklim yang basah karena membutuhkan curah hujan yang teratur, namun juga membutuhkan musim kemarau untuk merangsang pembungaan. Sebaiknya mulai memasuki pertengahan atau akhir musim hujan, karena pabila terlalu banyak hujan pun, kekurangan sinar matahari akan menyebabkan awal penanaman berlangsung kurang baik.


Persiapan Lahan

Rambutan Binjai adalah tanaman yang cukup sensitif. Agar pertumbuhan rambutan binjai dapat optimal, sebaiknya lahan yang dipilih memenuhi kriteria berikut.

  • Pastikan lahan tempat menanam memiliki suhu yang berkisar antara 25° - 35° Celsius dengan curah hujan 1500 - 3000mm/tahun.
  • Hindari lahan yang kering.
  • Lahan yang gambut dan subur akan memudahkan penanaman
  • Pilih tanah gambut dengan keasaman/pH tanah antara 4 - 6,5. Anda dapat menguji keasaman tanah dengan kertas lakmus, pH meter, atau alat indikator lainnya.
  • Tipe tanah latsol kuning biasanya lebih disenangi
Setelah kriteria tanah terpenuhi selanjutnya buat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.

Apabila menanam lebih dari satu pohon, jarak antara lubang tanam yang satu dengan yang lain lebih kurang 10 m.

Pisahkan tanah galian bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan kurang lebih selama 3 - 4 minggu untuk mematikan bakteri.

Setelah selesai menunggu, masukkan kembali sebagian tanah bagian bawah, sedangkan tanah bagian atas dapat Anda campurkan dengan pupuk organik seperti halnya pupuk kandang maupun pupuk kompos.


Pemilihan Bibit

Rambutan Binjai dapat dikembangbiakkan secara generatif (biji) ataupun vegetatif (okulasi).

Pembibitan secara generatif akan menghasilkan pohon dengan perakaran yang lebih kuat, tetapi pertumbuhannya lambat.

Lebih disarankan dengan cara vegetatif (okulasi) karena memiliki keunggulan diantaranya akan lebih cepat berbuah, kualitas dan sifat bibit yang dihasilkan sama dengan tanaman induknya.

Pilih bibit yang sudah cukup besar agar dapat segera memetik hasilnya.

Pastikan bibit merupakan bibit yang berkualitas, unggul, sehat, tahan dari segala jenis gangguan penyakit maupun hama tanaman

Siapkan satu bibit untuk satu lubang tanam.


Penanaman

Penanaman harus dilakukan secara hati-hati dan teliti karena titik awal penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berikutnya.

Pindahkan bibit ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan.

Buka polybag bibit tanaman, letakkan bibit tepat di tengah-tengah lubang tanam, atur peletakan pastikan bibit berdiri tegak lurus/tidak miring.

Tutupi dengan tanah galian atas yang sudah dicampurkan oleh pupuk organik sebelumnya hingga sampai ke leher akar. Jika terasa kurang kuat, maka tambahkan lagi tanahnya agar berdiri dengan kokoh.

Injak secara perlahan untuk membantu merapikan tanah, namun harus diingat agar tidak terlalu padat karena dapat menghambat perkembangan akar rambutan binjai.

Jika diperlukan, tambahkan penyangga untuk membantu tanaman berdiri tegak.

Lakukan penyiraman setelah rambutan binjai selesai ditanam di lahan.



Perawatan

Perawatan tanaman rambutan binjai meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan, pemangkasan, dan pengendalian hama penyakit yang harus dilakukan secara teratur.

  • Penyiraman

Karena rambutan binjai merupakan tanaman yang sangat minim akan kandungan air, maka penyiraman harus dilakuka secara rutin kecuali musim hujan.

Apabila sedang memasuki musim kemarau, penyiraman dilakukan sebanyak 1-2 kali sehari untuk memastikan kandungan air cukup, namun perlu diingat bahwa jangan sampai terlalu lembab karena akan menyebabkan tanaman layu dan dapat mati.

  • Pemupukan

Pastikan pH berada di kisaran yang diinginkan tanaman, apabila tidak sesuai dapat menambahkan urea agar menambah tingkat keasaman.

Pemupukan dilakukan kurang lebih selang 3-4 bulan sekali.

Untuk awal penanaman, cukup menggunakan pupuk organik saja.

Setelah setahun penanaman, mulai dapat menambahkan pupuk KCL, TCL, dan urea dalam dosis yang sesuai dengan peraturan.

Semakin bertambah umur tanaman, sebaiknya naikkan kadar sedikit demi sedikit namun tetap tidak berlebihan. Pemupukan hendaknya juga dilakukan di awal dan akhir musim penghujan.

  • Penyiangan

Penyiangan penting ketika rumput liar ataupun gulma tumbuh di sekitar tanaman rambutan binjai, agar tidak mengganggu pertumbuhan ataupun bertindak sebagai benalu agar tanaman tetap sehat dan tumbuh dengan subur.

  • Pemangkasan

Pemangkasan juga perlu dilakukan, setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tanaman yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan.

  1. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.
  2. Pemangkasan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.
  3. Terakhir pemangkasan peremajaan, dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.
  • Pengendalian Hama Dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sejak memilih bibit.

Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar di sekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.

Biasanya, jenis hama yang menyerang adalah lalat daun atau kutu daun yang bisa diatasi dengan penggunaan insektisida. Namun perlu diingat, penggunaan segala jenis pestisida meskipun organik sekalipun akan menimbulkan pencemaran jika dilakukan secara berlebihan. Lakukan dengan hati-hati, baca aturan dan dosis pakainya secara seksama. Penyemprotan hendaknya dilakukan secara terbatas.


Masa Panen

Masa panen rambutan binjai cenderung lama sejak masa tanam pertama, yakni sekitar 3 - 5 tahun penanaman namun tetap tergantung pada jenis bibit yang dipilih, perawatan yang dilakukan serta kondisi cuaca yang mendukung. Jika seluruhnya berjalan lancar, maka masa panen dapat dilakukan lebih cepat.

Namun, masa yang lama ini sepadan dengan jumlah rata-rata produksi rambutan binjai yakni dapat mencapai 500-700 kg/pohon apabila tumbuh dengan besar.

Biasanya, rambutan binjai dipanen dengan cara dipotong pada bagian rantingnya, bukan pada buahnya. Buah rambutan binjai yang sudah matang kulitnya berwarna merah tua. Dagingnya sangat manis, berair, dan dapat lepas dengan mudah dari bijinya. Inilah keistimewaan dari buah rambutan binjai.

Panen buah ini memang berlangsung musiman satu tahun sekali. Musim buah ini sendiri berlangsung cukup panjang, yaitu sampai empat bulan lamanya, mulai dari bulan Desember hingga bulan Maret.


Back to Top

Konsultasi Gratis

foto profil

Ingin Mendapatkan Bibit Pohon Berkualitas?. Caranya mudah, langsung saja hubungi nomor Admin kami.

Pembelian juga bisa menghubungi kontak berikut:
Telp / SMS / WA : 081216354301

Melayani Pengiriman ke Seluruh Indonesia

Cari Artikel

Artikel Terkait

Artikel Terbaru