Jeruk Nagami termasuk jenis tanaman perdu yang rimbun. Pohon jeruk nagami dapat tumbuh hingga ketinggian 2 hingga 4 meter dengan batang bercabang dan berduri. Jeruk nagami lebih dikenal sebagai spesialis tanaman hias dalam pot atau tabulampot baik didalam maupan di luar ruangan, karena ukurannya yang tidak terlalu tinggi.
Jeruk nagami bersifat genjah, panen buah jeruk nagami dapat mulai dinikmati saat tanaman sudah berumur 8 - 12 bulan hasil bibit okulasi. Tanaman jeruk nagami juga mempunyai kemampuan produktifitas yang tinggi mengingat tanaman ini mampu berbuah sepanjang tahun. Setiap cabang jeruk nagami menghasilkan puluhan buah.
Menjelang tahun baru imlek, tanaman jeruk ini banyak di buru oleh kolektor untuk dijadikan hiasan dekorasi. Dengan tinggi tanaman yang tidak sampai 1 meter, bentuk buah yang cantik dan mungil dan mampu menghasilkan puluhan buah tentunya akan menambah nilai estetika tanaman ini. Selain sebagai hiasan, jeruk nagami juga dapat diolah menjadi selai, jeli sirup, ek krim, atau hiasan kue.
Syarat Tumbuh Jeruk Nagami
- Tumbuh dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 300 – 800 mdpl.
- Tanah empung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7 – 27%, debu 25 – 50%, tanah andosol, latosol, dengan pH tanah 5,5 – 6,5
- Suhu berkisar 25 - 30° Celcius.
- Tanaman jeruk nagami memerlukan 5 – 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembap.
- Tanaman jeruk nagami ini sangat memerlukan air yang cukup,
- Kelembapan optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70 – 80%.
- Penyinaran sinar matahari sepanjang hari.
Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit jeruk nagami menjadi sangat penting karena akan menentukan kualitas tanaman. Pemilihan bibit perlu dilakukan dengan hati – hati, sebaiknya bibit jeruk nagami dibeli dari penangkar bibit yang terpercaya dan/atau telah disertifikasi.
Tinggi bibit jeruk nagami antara 80 - 100 cm dan diameter batang 1 - 1,5 cm.
Warna batang hiju tua kecokelatan, batang lurus dan tidak bercabang banyak.
Warna dau hijau mengilap dan telah membentuk tiga flush.
Bibit jeruk nagami sebaiknya berumur 6 bulan atau lebih.
Bibit jeruk nagami bebas dari serangan hama penyakit, khususnya tujuh penyakit sistemik, yaitu CVPD, Tristeza,Psorosis,Exocortis,Vein Enation, Tatter Leaf, dan Xyloporosis.
Batang bawah yang dianjurkan yaitu YC dan RL atau Troyer,Carrizo, Volkameriana, dan Citrumello yang tahan tristeza (CTV).
Penanaman
Masukkan media tanam, berupa campuran tanah gembur dan pupuk organik dengan perbandingan 1 :1 hingga medekati bibir pot.
Lepas polybag yang membungkus media tanam menggunakan gunting atau pisau. Keluarkan bibit jeruk nagami beserta media tanamnya dari dalam polybag.
Buat lubang tanam seukuran media tanam yang melekat pada bibit jeruk nagami, kemudian tanam bibit hingga batas akar dan batang rata dengan permukaan media tanam.
Siram bibit jeruk nagami agar media tanam tetap lembap.
Simpan ditempat yang teduh hingga muncul tunas tunas baru. Setelah itu, tabulampot bisa dipindahkan ketempat yang terpapar sinar matahari.
Perawatan Tanaman
Perawatanan yang baik sangat penting agar tanaman tumbuh dan berbuah lebat, yang perlu dilakukan meliputi penyiraman, penyiangan, penggemburan, pemangkasan, dan penjarangan buah.
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada musim kemarau, fase menjelang pembungan (fase produktif), dan fase menjelang pembentukan buah. Pada saat musim kemarau, penyiraman dilakukan dengan volume 70 – 80 liter/ pohon / minggu dan dihentikan untuk merangsang pembentukan bunga. Setelah bunga terbentuk, penyiraman normal kembali untuk menghindari risiko kecilnya buh dan mutu daging buah rendah. Penyiraman dilakukan 5 – 7 hari sekali sampai bunga menjadi pentil da dilanjutkan 7 – 10 hari sekali sampai buah dapat dipanen. Pada tanamn jeruk muda, penyiraman dilakukan 2 – 3 hari sekali mengingat perakarannya yang dangkal dan belum banyak.
- Penyiangan dan penggemburan
Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Frekuensi penyiangan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Jika gulma sudah mulai tumbuh segera dilakukan penyiangan. Penyiangaan bisa dilakukan secara manual dengn tangan atau menggunakan cangkul untuk tanaman yang ditanam dilahan. Penggemburan media tanam perlu dilakukan terutama pada tananman yang ditanam dilahn. Jika akar sudah mulai terlihat, sebaiknya media tanam digemburkan. Penggemburan perlu dilakukan dengan hati hati, jangan sampai mengenai akar sehingga nyenyebabkan luka.
- Pemangkasan
Tujuan pemangkasan untuk membentuk tanaman agar tidak terlalu tinggi sehingga mudah dikelola, percabangan teratur dan kokoh, cahaya matahari dapat merata, memperbaiki kualitas buah (ukuran, warna, dan menurunkan rasa asam), dan memperbanyakan tunas baru, serta mengurangi kerimbunan tanaman.
Pemangkasan dilakukan sejak tanaman masih muda untuk membentuk pohon dan percabangannya (bibit dengan tinggi 70 - 80 cm).
Dari batang utama, dipelihara 3 - 4 cabang yang letaknya membentuk sudut yang seimbang antar cabang dan terletak pada ketinggian yang berbeda. Cabang lain yang tidak diperlukan dipangkas sampai dengan pangkal cabang.
Dari batang utama, masing- masing dipelihara 3 - 4 cabang demikian seterusnya sampai terbentuk percabangan yang kompak. Kanopi pohon diarahkan membentuk setengah kubah dengan penyebaran daun merata.
Pemeliharaan selanjutnya dilakukan untuk menjaga bentuk pohon, membuang cabang/ranting yang rusak/berpenyakit, serta untuk mengatur pembungaan.
Lakukan pemangkasaan berikutnya pada tanaman usia produktif. Cabang - abang atau tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya (misalnya dibawah percabangan pertama) harus dibuang.
Pemupukan
Tanaman jeruk nagami membutuhkan nutrisi yang cukup dan berkala untuk membantu pertumbuhannya, nutrisi yang baik akan membuat tanaman jeruk nagami tumbuh dengan subur dan sehat. Selain itu, tanaman juga menjadi lebih kebal akan serangan penyakit.
Beri pupuk organik 1 tahun sekali, dan pupuk anorganik 2 kali dalam satu tahun saat tanaman belum berbuah (berproduksi), namun ketika tanaman sudah berbuah (berproduksi) frekuensi pemupukan menjadi 3 kali dalam setahun, pemupukan dilakukan ketika pembungaan, pemasakan buah, dan setelah panen.
Penjarangan buah
Ketika jeruk nagami berbuah lebat, perlu penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga.
Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (dalam kerimbunan daun), dan buah yang terlalu banyak dalam satu tangkai.
Hilangkan buah diujung kelompok buah dalm satu tangkai utama dan sisakan hanya 2 - 3 buah pada setiap tangkainya.
Panen
Buah Jeruk nagami akan matang pada saat sudah berumur 4 – 6 bulan sejak bunga mekar. Selain itu, jeruk nagami termasuk buah non-limakterik, artinya kualitas buah sangat ditentukan oleh kematangan buah saat dipanen. Hal ini terjadi karena buah tidak akan menjadi masak dalam penyimpanan jika dipetik dalam keadaan muda. Oleh kerana itu, buah jeruk nagami harus sudah benar benar masak saat dipanen.
Ciri - ciri Jeruk Nagami yang siap panen antara lain :
- Warna buah sudah berubah, jeruk nagami yang berwarna hijau tua saat muda menjadi kuning keemasan saat masak dengan pori-pori berupa titik-titik kuning muda.
- Kulit buah menjadi licin mengilap dan tekstur buah sudah mulai lunak jika ditekan.
- Kulit buah tampak kencang dan berisi penuh.
- Pemanenan buah jeruk nagami sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Agar kualitasnya tetap baik, buah dipanen dengan menggunakn gunting. Saat memotong, sisakan tangkai 1 – 2 cm dari pangkal buah.