Navbar

PANDAN BALI DAN CARA BUDIDAYANYA YANG BAIK DAN BENAR

 

Pandan bali merupakan tanaman hias yang biasanya dapat kita temui di pekarangan rumah maupun tempat umum lainnya. Sebenarnya tanaman ini bukan merupaan keluarga pandan, namun disebut pandan karena bentuk daunnya yang mirip dengan pandan wangi yang biasa kita temui.

Pandan Bali ini memiliki fungsi yang berbeda dengan keluarga pandan lainnya. Karena tanaman ini merupakan bagian dari tanaman hias, manfaat tanaman ini adalah untuk menambah estetika pada ruangan. Selain itu tanaman ini juga berguna untuk menyaring debu dan polusi. Meskipun dinamakan pandan bali sebenarnya tanaman ini bukan berasal dari Bali namun berasal dari Selandia Baru.

Pandan Bali (Cordyline australis) memiliki akar yang besar dan memiliki akar penyangga untuk menopang tanaman. Karena termasuk dalam keluarga tanaman cemara, tanaman hias ini biasa  digunakan sebagai tanaman hias dan tingginya hanya sekitar 2 meter.

Batang tanaman ini merambat, berbentuk bulat dan bercak daun.Tanaman ini memiliki cabang berminyak yang tumbuh dari inti dan berakar di pangkal batang. Namun demikian, terjadi peradangan sehingga akar muncul dari bagian batang yang terlihat lebih tinggi, bahkan dari cabang yang berbeda.

Untuk daunnya sendiri, daun Pandan Bali berbentuk pedang dengan panjang daun rata-rata 30-100 cm dan berwarna hijau, seperti daun pandan. Daun Pandan Bali tumbuh menyatu di ujung cabang tanaman.

Sebagai salah satu tanaman hias yang sering dikoleksi, Pandan Bali sebenarnya sangat mudah ditanam asalkan mengikuti jalur budidaya yang benar. Berikut adalah cara yang tepat untuk pertumbuhan pohon eksotis ini untuk lebih mencerahkan rumah :

  • Potong tunas yang baru tumbuh, untuk mencari bibit terbaik.
  • Siapkan media tanam, dengan mencampurkan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1.
  • Masukkan media tanam ke dalam pot yang sudah dilubangi.
  • Tanaman bibit yang sudah mulai tumbuh, pastikan bibit berdiri tegak. Kemudian timbun dengan media tanam lagi.
  • Siram bibit, agar media tanam tidak kering.

Setelah proses penanaman Pandan Bali selesai, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar tanaman hias tersebut bisa tumbuh dengan baik. Berikut adalah tatacaranya:

  • Setelah proses penanaman, bibit pandan bali tidak perlu rutin untuk disiram, cukup siram pada saat media tanam terlihat kering. Biasanya, sekali atau dua kali sehari sudah cukup untuk menjaga substrat tetap lembab saat bibit baru tumbuh.
  • Penyiangan adalah untuk menjaga agar pohon dalam keadaan baik dan memiliki nilai estetika bagi keindahan tanaman hias. Misalnya melakukan penyiangan pada bagian batang yang terlihat kurang simetris dengan batang lainnya. Biasanya proses penyiangan dilakukan setiap dua bulan sekali, tergantung kondisi tanaman.
  • Memangkas tanaman Pandan Bali akan memaksimalkan pertumbuhan pohon tersebut. Ini karena penyerapan unsur hara ke dalam sistem pertumbuhan pohon menjadi lebih cepat dan mudah.
  • Seperti tumbuhan lainnya, tanaman hias Pandan Bali juga membutuhkan konsumsi pupuk. Oleh karena itu penyiangan dan pemupukan sebaiknya dilakukan secara bersamaan setiap dua bulan sekali.

Itu dia beberapa hal mengenai tanaman Pandan Bali , mulai dari ciri-ciri, bentuk dan warnanya. Selain itu ada juga informasi mengenai cara membudidayakan dan perawatan tanaman hias ini agar tumbuh optimal.

Semoga informasi ini membantu kalian yang akan menanam atau membudidayakan pohon pandan bali ini ya!

Back to Top

Konsultasi Gratis

foto profil

Ingin Mendapatkan Bibit Pohon Berkualitas?. Caranya mudah, langsung saja hubungi nomor Admin kami.

Pembelian juga bisa menghubungi kontak berikut:
Telp / SMS / WA : 081216354301

Melayani Pengiriman ke Seluruh Indonesia

Cari Artikel

Artikel Terkait

Artikel Terbaru