Siapa yang masih belum mengenal buah matoa?
Buah yang bertekstur kenyal dan berwarna bening seperti rambutan, kelengkeng atau leci ini memiliki rasa segar yang hampir sama dengan ketiga buah tersebut.
Sebelum masuk pada informasi tatacara budidaya buah matoa, ada baiknya kita mengenal karakteristik dari pohon buah ini terlebih dahulu.
Pohon matoa dapat tumbuh mencapai tinggi 50 meter dengan akar papan yang mencapai 5 meter. Sistem perakaran matoa berupa akar tunggang. Batang matoa merupakan jenis kayu keras dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti konstruksi. Batangnya berbentuk silinder, berdiri tegak, dan percabangannya simpodial. Arah percabangan matoa tumbuh miring hingga mendatar, sehingga membentuk pohon rindang.
Nah, setelah mengenal ciri-ciri atau karakteristik buah matoa diatas, langsung saja yuk kita bahas mengenai tatacara budidaya matoa dibawah ini:
- Dimulai dengan pembibitan. Bibit matoa dapat diperoleh dari biji yang berasal dari buah yang baik dan sehat. Biji yang baik adalah jika direndam dengan air, maka biji akan tenggelam. Setelah mendapatkannya, jemur biji matoa agar tidak busuk.
- Kemudian dilanjutkan dengan penanaman biji. Penanaman biji dapat menggunakan polybag yang diisi dengan tanah humus, serta pupuk alami (kandang atau kompos). Setelah biji ditanam, hindarkan dari panas matahari secara langsung dan letakkan ditempat yang teduh. Kemudian lakukan penyiraman setiap hari.
- Setelah tunas biji matoa tumbuh, kemudian pindah ke polybag lain yang juga berisi tanah dan pupuk alami. Ulangi kegiatan tersebut hingga usia bibit matoa 5 bulan. Selanjutnya, tanaman matoa dapat dipindah ke lahan tanam yang lebih luas.
- Untuk memperoleh panen maksimal dikemudian hari, kebun matoa dapat dipantau dan dilakukan penyulaman jika terdapat bibit yang rusak. Perawatan tanaman matoa dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan pemberian pupuk dua bulan sekali. Gulma dan rumput yang tumbuh disekitar tanaman buah matoa juga harus dibersihkan. Selain itu, pemangkasan juga dapat dilakukan agar pertumbuhan cabang matoa dapat optimal.
- Kebun matoa berisiko terkena serangan serangga dan hewan, antara lain lalat daun, kelelawar, tawon, dan lain sebaginya. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pembungkusan buah ketika mendekati masa panen, serta melakukan penyemprotan insektisida. Selain itu, pohon matoa juga dapat mengalami penyakit bunga dan buah rontok. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya nutrisi, seperti pupuk dan air. Sebab itu, penyiraman dan pemberian pupuk secara rutin sangatlah diperlukan.
- Buah matoa dapat dipanen ketika pohon berusia 4 hingga 5 tahun dari masa tanam. Cara pemanenan dilakukan dengan memotong pangkal bonggol buah menggunakan gunting besi. Dalam satu tahun, buah matoa dapat dipanen 1 hingga 2 kali. Satu pohon matoa umumnya menghasilkan lebih dari 5 kg buah.
Lumayan mudah ya? Budidaya buah ini juga bisa digunakan sebagai peluang usaha loh.
Semoga informasi ini membantu kalian yang akan menanam buah matoa.
Terimakasih sudah mampir, dan selamat menanam!