Ragam tanaman sawo terus menyita perhatian para penggemar tanaman. Kali ini giliran sawo mentimun yang mulai menjadi perbincangan. Sawo jenis ini pun sekarang sedang naik daun. Bentuk fisiknya yang lebih besar dan panjang. Rasa buah yang lebih manis dan daging yang lebih tebal menjadi daya tariknya Pada umumnya sawo memiliki bentuk buah bulat atau bulat telur. Buah yang dagingnya berwarna cokelat dengan rasa manis, sangat disukai berbagai kalangan. Namun ada satu varietas sawo yang memiliki bentuk unik. Sawo mentimun namanya. Bentuknya lonjong panjang seperti buah timun Bukan berarti sawo timun merupakan hasil penyilangan sawo dengan timun. Daging buahnya sangat tebal jika dibandingkan dengan sawo kebanyakan. Rasanya pun sangat manis segar dan lezat. Ukurannya juga besar jika dibandingkan sawo bulat. Warna kulitnya pun sama dengan sawo lainnya, cokelat tua dengan sisik lembut di kulitnya.
Syarat Tumbuh Sawo Mentimun
- Karena sangat adaptif jadi pohon sawo mentimun dapat menyesuaikan tempat penanamannya. Tidak masalah untuk menanamnya pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.
- Tempat ketinggian optimal untuk menanam bibit sawo mentimun adalah kisaran 700 – 1200 mdpl.
- Tanah yang cocok untuk menanam bibit sawo mentimun adalah jenis tanah lempung berpasir yang sbur, gembur, dan memiliki kandoungan organic yang tinggi.
- Tingkat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan bibit sawo mentimun ada pada kisaran pH 5,7–7.
- Curah hujan yang pas untuk pertumbuhan sawo mentimun berkisar 1500 – 2500 mm per tahun. Dengan suhu udara berada pada kisaran 22 – 33 derajat Celsius.
Budidaya Sawo Mentimun
Memilih Bibit Sawo Mentimun
kami sarankan agara anda memilih menananam dengan menggunakan bibit yang diperbanyak secara vegetatif. Karena bibit dapat tumbuh dan berbuah lebih cepat, dibandingkan menanam sejak biji. Selain itu bibit akan memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya. jika pohon induknya subur, cepat berbuah, dan berbuah lebat maka bibit pun akan demikian.
Memilih Tabulampot dan Menyiapkan Media Tanam
Anda dapat menggunakan jenis pot apa saja untuk menanam bibit sawo mentimun. Bisa menggunkan pot yang berbahan gerabah, plastiik, maupun yang berbahan kaleng dari drum bekas. Cukup sesuikan pot yang akan anda gunakan dengan ukuran bibit yang anda miliki. Selanjutnya adalah pastikan juga bagian bawah pot yang anda miliki terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran drainase. Hal penting untuk membuat tanaman di dalam pot dapat tumbuh dengan subur adalah media tanamnya. Anda harus membuat media tanam yang berasal dari campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang. Cara pembuatan media tana mini sangat mudah, anda hanya perlu mencampurkan ketiga bahan tersebut hingga merata. Bisa menggunakan cangkul atau alat yang lain, dengan perbandingan bahan 1 : 1 : 1 alias semua bahannya sama banyak.
Cara Penanaman Bibit sawo Mentimun
1) Siapkan bibit sawo mentimun dan pot yang anda miliki.
2) Masukkan pecahan genting atau pasir, atau batu bata pada bagian dasar pot. Tujuan dari bahan tersebut adalah untuk memperlancar saluran drainase. Sehingga saat bibit disiram, air tidak akan menggenang dan menyebabkan perakaran bibit menjadi busuk.
3) Kemudian masukkan media tanam ke dalam pot.
4) Letakkan bibit di bagian tengah pot, tapi lepas terlebih dahulu polybag yang ada pada bagian perakarannya. Pastikan agar tanah di dalam polybag tidak hancur. Jangan sampai perakaran bibit menjadi rusak.
5) Timbun dengan media tanam dan jangan lupa berikan ajir agar pohon dapat tumbuh dengan tegak.
6) Letakkan bibit pada area yang terkena sinar matahari, kemudian siram dengan air secara rutin. Setiap dua kali sekali pada pagi dan sore hari, kalau bisa waktu penyiraman sore dlilakukan setelah selesai solat maghrib.
Pemupukan Bibit Sawo Mentimun
Berikan pupuk kandang yang sudah terfermantasi secara rutin setiap 6 bulan sekali. Berikan sebanyak 3 kg untuk satu pot. Jangan gunakan pupuk kandang yang masih basah karena dapat menumbuhkan jamur. Anda juga bisa menggunakan pupuk kimia, hanya saja sesuikan dosisnya agar tidak terlalu berlebihan. Karena penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat mempengaruhi hasil buah.
