Jambu air merupakan salah satu buah yang banyak disukai masyarakat Indonesia, apalagi kalau dimakan bersama dengan sambal rujak. Rasa manis dari jambu air berpadu dengan asam pedas sambal rujak sangat segar dimakan saat siang hari. Buah jambu air sendiri memiliki beragam jenis dengan keunggulan masing-masing. Tak heran kalau jambu air sangat cocok untuk dibudidayakan. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, kandungan air dalam jambu air juga sangat tinggi. Jambu air dapat tumbuh dengan baik di daerah-daerah yang beriklim tropis. Tanaman ini juga bisa hidup di berbagai jenis tanah asalkan subur, gembur, dan mengandung air yang cukup. Habitat yang paling ideal mencakup dataran rendah sampai dataran tinggi yang memiliki ketinggian 1000 m dpl. Tumbuhan ini juga menyukai curah hujan rendah dengan musim hujan tidak lebih dari delapan bulan.
Pemilihan Bibit Jambu Air
Sebelum mulai untuk membuat tabulampot jambu air hal pertama yang harus diperhatikan adalah cara perbanyakan bibit jambu air dan jenis jambu air yang akan dijadikan tabulampot. Dalam hal perbanyakan usahakan bibit dari perbanyakan vegetatif, seperti okulasi, sambung, stek, cangkok.
Perawatan
Perawatan tabulampot jambu air harus diperhatikan terutama dari serangan hama. Selaian itu pemangkasan cabang juga harus anda lakukan agar selain tabulampot jambu air berbuah cepat dan lebat juga terlihat lebih indah
Pemupukan
Pemberian pupuk kepada tanaman jambu air merupakan langkah penting demi mendapatkan hasil buah yang maksimal. Biasa dilakukan kurang lebih tiga bulan setelah masa tanam, sedangkan seusai tiga bulan pun perlu dilakukan pemupukan kembali. Di saat pemberian pupuk kedua, berupa pupuk kandang; kotoran kambing sebanyak 15 kilogram, ditambah TS sebanyak 100-150 gram. Takaran diberikan lagi setelah tiga sampai empat bulan. Cara pemberian pupuk kandang yang telah Anda siapkan, silakan benamkan ke dalam media tanam pada pot secara merata. pemberian pupuk, pot langsung disiram sampai merata dan basah. Lantas penyiraman rutin Anda lakukan setiap pagi hari bila waktu atau di daerah Anda tak turun hujan.
Penyiraman
Selanjutnya adalah penyiraman dan penggemburan media tanah. Merawat tanaman jambu air, terutama menggunakan media pot, harus memperhatikan beberapa faktor penting. Penyiraman di musim kemarau sangat diperlukan. Paling tidak satu kali dalam satu hari per pohon agar tanaman tak dehidrasi. Jika di tempat tinggial Anda tersedia air PAM yang biasanya mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu satu malam dan silakan gunakan (siramkan) esok hari. Tak kalah penting, usahakan jangan sampai air yang digunakan untuk menyiram tampak menggenang lebih dari dua belas jam pada pot atau drum.
Penggantian Media Secara Berkala
Pergantian tanah pun termasuk penting dalam proses budidaya tanaman. Mengganti media tanah tanaman dalam satu tahun satu kali sudah cukup. Lebih baik lagi bila Anda melakukan pergantian dua kali dalam satu tahun. Jika akar mulai menjebol atau tampak keluar dari pot, media pot perlu diganti.
