Jeruk santang madu adalah salah satu varietas jeruk unggul yang berasal dari Cina. Sesuai dengan namanya, jeruk ini memiliki keunggulan rasa yang manis seperti madu. Jeruk ini memiliki bentuk yang relatif kecil dengan warna orange yang mencolok. Untuk membudidayakan jeruk santang madu, tidak harus ditanam langsung di tanah atau di kebun, namun dapat pula ditanam di pot, sehingga bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin menanam jeruk santang madu namun tidak memiliki lahan.
Persiapan bibit
Bibit tanaman merupakan hal salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan budidayanya, maka dari itu pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya, sehat, dan juga bebas dari hama dan penyakit tanaman. Sebaiknya pilihlah bibit hasil perbanyakan vegetatif seperti cangkok, grafting/sambung pucuk ataupun okulasi. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Selain itu, bibit jeruk santang madu hasil perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah.
Menyiapkan pot dan media tanam
Pot untuk menanam buah ini setidaknya berdiameter kurang lebih 40 cm. Meski demikian jangan terlalu besar juga karena nanti justru berbuah lebih lama. Setelah pot siap, isi dengan tanam gambur yang dicampur dengan pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:3. Masukkan campuran tersebut ke pot yang sudah disiapkan.
Penanaman
Setelah campuran tanah dan kompos telah ditaruh dalam pot, buat lubang tanam tepat di tengah. Besar lubang tergantung dari ukuran besar dan tinggi bibit jeruk santang madu yang akan ditanam. Buka sedikit polybag-nya, namun lakukan dengan hati-hati agar media tanam dalam polybag tidak hancur. Masukkan bibit pada lubang tanam, kemudian tutup. Sedikit padatkan agar bibit erat tertanam, kemudian siram secukupnya. Agar pertumbuhannya lebih cepat, sebaiknya tanaman diletakkan di tempat teduh selama 1 minggu. Hal tersebut bertujuan agar tanaman bisa adaptasi dengan iklim setempat.
Perawatan Tanaman
Seperti tanaman lainnya, tanaman buah ini juga membutuhkan penyiraman dengan teratur. Penyiraman setidaknya dua kali sehari, terutama pada bulan-bulan kering. Sementara saat musim hujan intensitas penyiraman dapat disesuaikan dengan cuaca. Bila pertumbuhannya subur secara fisik, maka akan mampu berbuah. Pada musim kemarau, tanaman dalam pot sering terjadi kekeringan sampai kondisi layu semi permanen. Karena bentuknya cantik, tanaman buah ini juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias. Hal tersebut tentunya akan mempercantik tampilan sudut rumah. Panen dapat dilakukan setelah buah masak. Masaknya buah ditandai dengan adanya perubahan warna buah menjadi kuning. Untuk panen dapat dilakukan dengan cara memotongnya menggunakan gunting.